Rabu, 03 Februari 2016

Hikmah Meninggalkan Bicara Bohong

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W karena hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata, “Ya Rasulullah. Sebenarnya saya ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya”. Maka Rasulullah S.A.W menjawab, “Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan bicara bokong ?”

“Ya, saya berjanji” jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangatk terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia berupaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W.

Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W lelaki itu berkata di dalam hatinya, “Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu”.

Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. “Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya” bisik hati kecilnya. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W dan setiap kali pulalah hatinya berkata, “Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku berbicara benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan… sesungguhnya di dalam pesan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga”.

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadits itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar